Tak lama setelah ditemukan Junghuhn tahun 1837 belerang yang berlimpah di Kawah Putih gunung Patuha dieksploitasi oleh pemerintah kolonial Belanda. Pabrik belerang Zwavel Ontgining Kawah Putih didirikan di dekat kawah. Belerang yang ditambang kemudian diangkut menggunakan kereta. Belanda membangun rel kereta dari Kawah Putih hingga Ciwidey lalu ke Bandung.
Konon asal mula nama Gunung Patuha ini bermula dari kata sepuh yang dalam bahasa Indonesia disebut Pak Tua. Lambat laun, kata Pak Tua berubah menjadi Patuha. Masyarakat luas baru bisa menikmati keindahannya sejak tahun 1987 setelah Perhutani mengembangkannya menjadi objek wisata.
Mulanya wisata alam Kawah Putih merupakan objek wisata rintisan dengah harga tiket sangat terjangkau, namun kini menjelma menjadi salahsatu obyek wisata alam dengan tiket termahal di Jawa Barat. Ironis ya.
Saat trip ke Kawah Saat ini dilakukan bulan November 2021, tiap peserta total harus merogoh kocek untuk tiket masuk sebesar 65ribu rupiah (via Kawah Putih), terdiri dari tiket masuk 27rb, kendaran ontang-anting pp 27rb dan wahana Sunan Ibu 11rb. Belum parkir mobilnya loh ya.. Bila ingin lebih hemat, bisa lewat Punceling yang mematok tiket 15rb atau Cipanganten tiket 10rb, namun dijamin akan lebih menguras tenaga. Yo wis ges.. toh kini sudah bukan masanya lagi mencari capek tapi cari rute terpendek untuk menghemat kalori.
Nah bila ingin mendaki gunung Patuha, harus siap dengan cuaca yang cepat berubah. Matahari bersinar terang bukan jaminan sejam kedepan tak akan diguyur hujan. Kabut datang dan pergi, seringkali tebal menyelimuti. Sejak beranjak dari kawasan Kawah Putih, trek yang dilalui merupakan hutan basah, aroma belerang kadang tercium dengan kuat bila arah angin menuju trek. Bila cuaca buruk jangan memaksakan untuk ke puncak, cukuplah sekitar Kawah Saat saja.
Gunung Patuha dengan Kawah Putihnya mempunyai tempat tersendiri dihati saya, setelah pertama mendakinya tahun 1992. Sebuah life changing, yang membangunkan karakter. Saya yakin beberapa orang yang berada disana saat itu, merasakan hal yang sama. Ehh..malah ngelantur
Walau tak terlalu sering kesana juga, saya cukup hapal medannya dan bisa mengatakan bahwa gunung Patuha tak hanya Kawah Putih bahkan sayang bila hanya ke Kawah Putih saja. Banyak tempat indah disana yang kini makin mudah dicapai oleh siapapun seperti Sunan Ibu, Sunan Rama dan Kawah Saat.
Tentu saja, pihak pengelola telah menambahkan wahana-wahana wisata baru disekitar Kawah Putih seperti sunrise point, jembatan ponton, skybridge dan sebagainya yang akan terus bertambah. Namun bila dibanding kharisma gunung itu sendiri, berbagai wahana buatan sungguh tak berarti. Bukalah hati maka kita akan terpesona merasakan sebuah aura kekuatan maha dari sang alam yang menjalari seluruh tubuh. @districtonebdg